YUK…BERSENANDUNG
Puisi adalah sebentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek bunyi-bunyi didalamnya,yang mengungkkapkan pengalaman imajinatif,emosional,dan intetektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya yang diungkapkan dengan teknik pilihan tertentu,sehingga puisiitu mampu membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengar-pendengarnya.Tentu saja,batasan ini tentative yang bertolak pada puisi konvensional.
Sebagai hsil kebudayaan puisi memang selalu berubah dan berkembang sesui dengan perubahan dan perkembangan masyarakat yang menghasilkan kebudayaan itu.Yang jelas apapun corak dan ragamnya meniscayakan adanya hal-hal yang hakiki dan universal
Hakikat Penyair dan Puisinya ; Sebuah Cara Komunikasi.
Aku sudah terbuka secara perlahan-lahan ,seperti sebuah pintu,bagiku satu persatu aku buka ,bagai daun-daun pintu ,hingga akhirnya tak ada apa-apa lagi yang bernama rahasia
Begitu sederhana sama sekali terbuka
Dalam puisi tersebut penjair diibaratkan sebuah pintu yang daun-daunnya sama sekali terbuka hingga akhirnya tak ada apa-apa lagi bernama rahasia.Jadi penyair adalah seseorang yang membukakan rahasia kehidupannya kepada orang lain.Tentu hak ini merupakan sesuatu yang paradoksal.Sementra manusia pada umumnya merahasiakan kehidupannya agar tidak diketahui oleh orang lain.tidak demikian halnya dengan penyair.Lewat puisi-puisinya penyair membuka pintu-pintu jiwa dan kehidupannya bagi rang lain.
Risalah HUB
Ku tulis surat ini kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak-nak peri dunia yang gaib
Dan angina yang mendesah
Mengeluh dan mendesah
Wahai ,dik Narti
Aku cinta padamu
Ku tulis surat ini
Kala langit menangis
Dan dua ekor belibis
Bercinta dalam kolam
Bagai dua anak nakal
Jenaka dan manis
Mengibaskan ekor
Serta menggetarkan bulu-bulunya
Wahai,dik Narti
Ku pinang kau menjadi istriku
Kaki-kaki hujan yang runcing
Menjentuhkan ujungnya di bumi
Kaki-kaki cinta yang tegas
Bagai logam berat gemerlapan
Menempuh ke muka
Dan tak akan kunjung di undurkan
Selusin malaikat
Telah turun
Di kalhujan gerimis
Di muka kaca jendela
Mereka berkaca dan mencuci rambutnya
Untuk ke pesta
Wahai dikNarti
Dengan pakaian penganten yang anggun
Bunga-bunga serta keris keramat
Aku ingin membimbingmu ke altar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar