Selasa, 16 September 2014

الجملة في العربية

جُمْلَة غَيْرُ مُفِيْدَة
JUMLAH GHAIRU MUFIDAH (KALIMAT TIDAK SEMPURNA)


كِتَابَا الْمُدَرِّسِ (=dua buku guru itu) ---> كِتَابَا dari kata كِتَابَانِ
بِنْتَا عَلِيٍّ (=dua puteri Ali) ---> بِنْتَا dari kata بِنْتَانِ

Meskipun panjang dan terdiri dari banyak kata, baik kalimat Shifat-Maushuf maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih, tetaplah dianggap sebagai Jumlah Ghairu Mufidah (Kalimat Tidak Sempurna).

Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini:

مِفْتَاحُ الْبَيْتِ (=kunci rumah)
بَيْتُ الْمُدَرِّسِ (=rumah guru/pengajar)
مُدَرِّسُ الْجَامِعَةِ (=dosen universitas)
مِفْتَاحُ بَيْتِ الْمُدَرِّسِ (=kunci rumah dosen)
بَيْتُ مُدَرِّسِ الْجَامِعَةِ (=rumah dosen universitas)
مِفْتَاحُ بَيْتِ مُدَرِّسِ الْجَامِعَةِ (=kunci rumah dosen universitas)

Semua kalimat di atas merupakan Mudhaf-Mudhaf Ilaih jadi termasuk Jumlah Ghairu Mufidah (Kalimat Tidak Sempurna). Kata pertama dari setiap kalimat tersebut bertindak sebagai Mudhaf sedangkan semua kata-kata di belakangnya adalah Mudhaf Ilaih (ditandai dengan baris huruf akhirnya yang semuanya Kasrah).

جُمْلَة مُفِيْدَة
JUMLAH MUFIDAH (KALIMAT SEMPURNA)

Jumlah Mufidah atau Kalimat Sempurna, bisa dikelompokkan dalam dua golongan besar yaitu:
1) JUMLAH ISMIYYAH (
جُمْلَة اِسْمِيَّة) atau Kalimat Nominal
2) JUMLAH FI'LIYYAH (
جُمْلَة فِعْلِيَّة) atau Kalimat Verbal
1) JUMLAH ISMIYYAH (
جُمْلَة اِسْمِيَّة) atau Kalimat Nominal yakni kalimat yang dimulai dengan Isim atau Kata Benda.
Sebuah Jumlah Ismiyyah harus terdiri dari dua bagian yaitu:

1.             MUBTADA' (مُبْتَدَأ) atau Permulaan Kalimat atau Pokok Kalimat; biasanya merupakan Isim Ma'rifah.
2.             KHABAR (خَبَر) atau Keterangan yakni penjelasan tentang keadaan Mubtada'; biasanya merupakan Isim Nakirah.

Ditinjau dari segi Khabar, ada tiga macam Jumlah Ismiyyah. Contoh:
1.
 عُمَرُ مُدَرِّسٌ (=Umar seorang pengajar)
2.
 عُمَرُ يَدْرُسُ (=Umar sedang mengajar)
3.
 عُمَرُ فِيْ الْمَدْرَسَةِ (=Umar di sekolah)

Ketiga kalimat di atas merupakan Jumlah Ismiyyah dengan Isim
 عُمَرُ (=Umar) sebagai Mubtada'. Sedangkan sebagai Khabar adalah:

1.    مُدَرِّسٌ (=guru) yang merupakan Isim (Nakirah).
2.    يَدْرُسُ (=mengajar) yang merupakan Fi'il (Kata Kerja).
3.    فِيْ الْمَدْرَسَةِ (=di sekolah) yang merupakan SYIBHUL JUMLAH (شِبْهُ الْجُمْلَةِ) atau serupa kalimat yakni kalimat yang diawali dengan Harf (Kata Tugas) atau Zharf (Kata Keterangan).
Meskipun Mubtada' pada umumnya terletak sebelum Khabar, namun terkadang bisa saja sebaliknya, Khabar mendahului Mubtada'. Contoh:

·    الْحَمْدُ لِلّهِ (=Segala pujian untuk Allah) adalah Jumlah Ismiyyah dimana الْحَمْدُ(=segala pujian) adalah Mubtada' dan للهِ (=untuk Allah) adalah Khabar.
Kalimat tersebut bisa juga ditulis sebagai berikut:

·    لِلّهِ الْحَمْدُ (=Untuk Allah segala pujian) dimana لِلّهِ (=untuk Allah) dinamakan KHABAR MUQADDAM (خَبَر مُقَدَّم) atau Khabar yang dimajukan sedangkanالْحَمْدُ(= segala pujian) dinamakan MUBTADA' MUAKHKHAR (مُبْتَدَأ مُؤَخَّر) atau Mubtada' yang diakhirkan.
Demikian Jumlah Ismiyyah. Sekarang kita melangkah ke Jumlah Mufidah jenis kedua.
2) JUMLAH FI'LIYYAH (
جُمْلَة فِعْلِيَّة) atau Kalimat Verbal yakni kalimat yang diawali dengan Fi'il atau Kata Kerja.

Pada umumnya, Jumlah Fi'liyyah tersusun dari dua bagian:
1. Fi'il (Kata Kerja)
2. Fa'il (Pelaku) atau Naib Fa'il (Pengganti Pelaku)

Perhatikan dua contoh di bawah ini:

·   جَاءَ مُحَمَّدٌ (=Muhammad telah datang)
جَاءَ (=datang) adalah Fi'il Ma'lum Madhy, مُحَمَّدٌ (=Muhammad) adalah Fa'il

·     أُرْسِلَ مُحَمَّدٌ (=Telah diutus Muhammad)
أُرْسِلَ (=diutus) adalah Fi'il Majhul Madhy, مُحَمَّدٌ (=Muhammad) adalah Naib Fa'il

اِسْم جَامِد
ISIM JAMID


Menurut asal kata dan pembentukannya, Isim atau Kata Benda terbagi dua:

1. ISIM JAMID (
 اِسْم جَامِد ) yaitu Isim yang tidak terbentuk dari kata lain.
2. ISIM MUSYTAQ (
 اِسْم مُشْتَق ) yaitu Isim yang dibentuk dari kata lain.

Isim Jamid terbagi dua:

a) ISIM DZAT (
 اِسْم ذَات ) atau ISIM JINS ( اِسْم جِنْس )
Contoh:
 رَجُلٌ (=orang), أَسَدٌ (=singa), نَهْرٌ (=sungai)
b) ISIM MA'NA (
 اِسْم مَعْنَى ) atau MASHDAR ( مَصْدَر )
Contoh:
 عِلْمٌ (=ilmu), عَدْلٌ (=keadilan), شَجَاعَةٌ (=keberanian)

Mashdar adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan waktu. Berbeda dengan Fi'il yang terikat dengan waktu, apakah di waktu lampau, sekarang atau akan datang. Contoh:

أُرِيْدُ أَنْ أُصَلِّيْ (= aku ingin shalat) --> أُصَلِّي (= aku shalat) : Fi'il
أُرِيْدُ صَلاَةً (= aku ingin shalat) --> صَلاَة (= shalat) : Mashdar (Isim)

Setiap Fi'il memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar adalah bentuk Isim dari sebuah Fi'il. WAZAN (
وَزْن) atau Timbangan (pola pembentukan) Mashdar sangat beragam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar